SOMETHING ABOUT ME


KENAPA MONETER?
Memilih konsentrasi penjurusan ketika kuliah itu, merupakan hal yang “sunnah muakad”, kenapa begitu? Memilih konsentrasi sangat dianjurkan ketika sudah merasa yakin, mau, dan ingin mampu dalam pemfokusan belajar semasa perkuliahan (menurut saya). Walaupun mungkin, sebenarnya konsentrasi dapat dilakukan kapan saja, dan sifatnya pun tidak memaksa (karena semua mahasiswa pada umumnya tidak dilarang untuk mengambil semua mata kuliah pilihan wajib maupun pilihan bebas, sebagai acuan pemfokusan penullisan pada skripsi nantinya). 

Tetapi hal ini (memilih konsentrasi) sudah saya lakukan, di semester 4 (Februari,2012); pilihan konsentrasi itu jatuh pada konsentrasi “Ekonomi Moneter”, kenapa harus moneter yang saya pilih untuk konsentrasi saya, atau kenapa tidak ekonomi public & fiscal, atau mengapa tidak ekonomi perencanaan saja? Banyak hal yang menjadi alasan mengapa pilihan konsentrasi masa pembelajaran saya menjadi mahasiswa jatuh pada ekonomi moneter dibandingkan ke-2 konsentrasi lainnya yang disuguhkan oleh jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.

Hal yang membuat saya tertarik mengapa memilih ekonomi moneter sebagai tempat belajar dalam pemfokusan ilmu yang ingin saya dapatkan, adalah karena ekonomi moneter dapat saya mengaplikasikan gaya hidup saya, seperti (beberapa diantaranya) :
-   Mempelajari sifat, fungsi dan pengaruh UANG terhadap kegiatan ekonomi (dimana kegiatan sehari-hari saya tak akan pernah lepas dengan masalah suatu jenis benda yang dinamakan UANG)
-    Memepelajari adanya struktur resiko dan struktur jangka waktu (dimana hal ini, mengingatkan saya bahwa dalam hal apapun itu setiap sesuatu yang berjangka pendek ataupun panjang memiliki sebuah dampak)
-   Membuka pikiran saya untuk terjun secara tidak langsung berpikir seperi seorang ahli ekonom (dimana saya secara tidak langsung pun turut berperan dalam factor mengapa permintaan dan penawaran jumlah uang yang beredar semakin meningkat atau menurun disebabkan saya termasuk seseorang yang konsumtif terhadap suatu barang atau jasa)
Dan masih banyak hal yang membuat saya sangat tertarik sekali memilih konsentrasi Ekonomi Moneter di jurusan Ekonomi Pembangunan UNILA. Tetapi adapun factor pendorong sekaligus factor ‘pendukung’ yanga amat sangat kuat mengapa saya ingin dan tetap memilih ini; karena nilai mata kuliah “Ekonomi Moneter 1” saya, saat semester 3, lalu, bila ditulis dalam huruf mutu hasilnya sangat tidak memuaskan, apa itu? “C+” saudara. Dan bila diterjemahkan dalam apa maksud C+ itu maka artinya adalah CACAT+CACAT+CACAT -___-“
Jauh diluar kemampuan saya untuk tidak terima mendapatkan nilai yang sedemikian rupawannya untuk dihina, saya pun tidak begitu saja menyerah dan berlarut dalam kesedihan. Nilai menurut saya bukan hasil yang riil dalam menilai kemampuan seseorang. Tetapi nilai menurut merupakan tolak ukur nominal untuk memberikan sebuah point dalam kuantitas maupun kualitas tertentu.

Dan akhirnya saya pun, berkeyakinan, dan bertekad / bersikeras untuk berusaha memahami lebih dalam apa itu Ekonomi Moneter. Kegagalan yang saya alami di semester 3 lalu, bukan hal yang menjadi momok dalam terus melangkah menuju ambang pengetahuan yang lebih LUAS; dibandingkan sempitnya frame pemikiran saya ketika tenggelam dalam kesedihan mendapatkan nilai yang tidak memuaskan.

(untuk lebih jelas, ikuti perjalanan cerita saya dalm blog ini, banyak alasan mengapa moneter tetap di hati)   :)

No comments:

Post a Comment

Terimaksih